KUBET – PGN Pastikan Tak Ada Kebocoran, Penyebab Bau Gas di Bekasi Masih Misterius

Liputan6.com, Jakarta – Pada 18 dan 19 April 2025, warga Bekasi dikejutkan oleh bau gas menyengat yang mirip bensin atau gas bocor. Bau tersebut dilaporkan menyebabkan mual dan sakit kepala, memicu kepanikan dan menyebar luas di media sosial.

Kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Bekasi dan Jakarta Timur, termasuk Babelan, Jakasampurna, Taman Galaxy, dan Duren Sawit. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, awalnya menyatakan penyebabnya adalah kebocoran gas, namun Perusahaan Gas Negara (PGN) membantahnya setelah melakukan investigasi.

Meskipun PGN memastikan tidak ada kebocoran pada jaringan pipa gas bumi mereka, ketidakpastian mengenai sumber bau gas tersebut tetap menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Banyak warga yang bertanya-tanya tentang penyebab bau tersebut dan dampaknya terhadap kesehatan. Kejadian ini juga kembali menyoroti masalah polusi udara di Bekasi yang sudah berlangsung lama dan seringkali lebih buruk daripada Jakarta.

 

Area Head PGN Bekasi, Maisalina, menjelaskan bahwa timnya telah melakukan pengecekan menyeluruh di seluruh jaringan pipa gas bumi dan tidak menemukan adanya indikasi kebocoran.

“Kami sudah lakukan pengecekan di seluruh jaringan, hasilnya tidak ditemukan adanya kebocoran. Berdasarkan pantauan tim PGN bersama masyarakat sekitar, bau yang sebelumnya sempat diduga berasal dari bau gas, saat ini sudah tidak tercium,” kata Maisalina.

PGN, meskipun memastikan tidak ada kebocoran gas dari jaringan mereka, tetap melakukan pemantauan ketat dan berkoordinasi dengan pihak berwenang. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mencium bau gas atau mencurigai kondisi tidak normal di sekitar jaringan pipa gas.

“Keselamatan dan keandalan infrastruktur menjadi prioritas kami dalam menjaga pasokan energi bagi masyarakat,” tegas Maisalina.

 

2 dari 3 halaman

Misteri Bau Gas Menyengat di Bekasi

Malam tanggal 18 April 2025, warga Bekasi dan Jakarta Timur mencium bau gas menyengat yang kuat, menyerupai gas LPG bocor, bensin, atau oli terbakar, tercium di berbagai wilayah.

Laporan membanjiri media sosial, menggambarkan aroma menyengat yang mengganggu tidur dan menimbulkan kecemasan, terutama bagi para orang tua dengan bayi.

Wilayah terdampak meliputi Babelan (Kabupaten Bekasi), Jakasampurna dan Taman Galaxy (Kota Bekasi), serta Duren Sawit (Jakarta Timur). Meskipun belum ada laporan resmi terkait dampak kesehatan langsung, kekhawatiran akan potensi bahaya tetap menjadi perhatian utama.

Kejadian ini memicu pertanyaan besar: Apa penyebab bau gas misterius ini? Sejauh ini belum ada penjelasan resmi dari pihak berwenang, seperti BPBD Bekasi, yang membuat warga semakin resah dan bertanya-tanya.

Kejadian ini juga menyoroti masalah kualitas udara di Bekasi yang sudah sejak lama menjadi perhatian. Data sebelumnya menunjukkan bahwa kualitas udara di Bekasi seringkali buruk, bahkan lebih buruk daripada Jakarta.

Tingginya polusi udara berkontribusi pada peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berbagai faktor berkontribusi pada buruknya kualitas udara di Bekasi, termasuk polusi hiperlokal seperti pembakaran sampah.

Meskipun Pemkot Bekasi telah berupaya mengendalikan pencemaran udara, masalah ini masih jauh dari kata selesai.

3 dari 3 halaman

Bekasi dan Jaktim Dilanda Kecemasan

Bau gas yang menyengat tersebut dilaporkan sangat kuat dan menyebar luas. Warga di berbagai wilayah merasakannya, mulai dari perumahan hingga jalan raya. Kekhawatiran akan potensi bahaya kesehatan, terutama bagi anak-anak dan lansia, semakin menambah keresahan warga.

Banyak warga yang menghubungkan bau ini dengan potensi kebocoran gas industri atau instalasi gas rumah tangga. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait mengenai penyebab pasti bau gas tersebut. Ketidakpastian ini semakin memperkuat kecemasan warga yang berharap agar pemerintah segera memberikan penjelasan dan solusi.

Kejadian ini juga menjadi sorotan bagi pentingnya sistem peringatan dini dan respon cepat terhadap kejadian serupa. Sistem yang efektif dapat membantu meminimalisir dampak negatif dan memberikan rasa aman bagi warga.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *